
Alun-alun Kim Il Sung, Simbol Kekuatan dan Persatuan Korea Utara
Alun-alun Kim Il Sung merupakan salah satu landmark paling ikonik di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Tempat ini sering menjadi pusat perhatian dalam berbagai acara besar yang diselenggarakan oleh negara, baik itu parade militer, tarian massal, atau demonstrasi politik. Selain itu, alun-alun ini juga menjadi lokasi utama untuk menyaksikan pertunjukan kembang api yang spektakuler pada hari-hari besar seperti ulang tahun Kim Il Sung yang jatuh pada 15 April.
Pada hari libur nasional, alun-alun ini dipenuhi dengan suara musik dari pengeras suara yang ditempatkan di kedua sisi alun-alun, menciptakan suasana meriah. Tidak hanya itu, alun-alun ini juga menjadi tempat favorit bagi warga setempat dan wisatawan untuk merayakan Malam Tahun Baru dengan pertunjukan kembang api yang megah. Dibangun menggunakan granit, alun-alun ini menempati peringkat ke-37 sebagai alun-alun publik terbesar di dunia.
Fakta Menarik tentang Alun-alun Kim Il Sung
1. Tujuan Utama untuk Acara Politik dan Perayaan
Alun-alun Kim Il Sung sering menjadi tempat penyelenggaraan parade militer yang disiarkan secara internasional. Sejak lama, alun-alun ini menjadi simbol kekuatan politik dan militer Korea Utara. Demonstrasi massal biasanya diadakan setelah uji coba rudal berhasil, serta prosesi obor pada peringatan tertentu. Selain itu, alun-alun ini juga menjadi tempat utama untuk perayaan besar-besaran, termasuk pidato dan pertunjukan pada hari-hari penting seperti Hari Matahari.
2. Dinamai Sesuai Nama Pendiri Negara
Alun-alun ini dinamai sesuai dengan nama Kim Il Sung, pendiri Korea Utara sekaligus Presiden Abadi negara tersebut. Pembangunan alun-alun ini selesai pada tahun 1954 dan mampu menampung hingga 100.000 orang. Lantai alun-alun dilapisi granit, dengan titik-titik putih yang rapi menghiasi permukaannya. Desainnya mencerminkan penekanan Korea Utara pada arsitektur monumental dan persatuan nasional.
3. Pemandangan Indah di Sekitar Alun-alun
Jika melihat ke arah sungai, kamu akan melihat pemandangan Sungai Taedong yang indah dan Menara Juche yang berdiri megah di seberang. Di sisi depan, bangunan Grand People's Study House memberikan kesan megah. Di sekitar alun-alun, terdapat banyak bangunan megah yang mencerminkan kemegahan arsitektur Korea Utara. Beberapa waktu lalu, di dekat alun-alun juga dibuka Foreign Language Book Store, tempat kamu bisa menemukan buku-buku dalam berbagai bahasa.
4. Kedai Kopi Tersembunyi di Bawah Alun-alun
Di bagian bawah alun-alun, terdapat Kedai Kopi Ryongwang yang dibuka pada tahun 2012 oleh perusahaan kopi asal Austria, Helmut Sacher. Kedai ini memiliki pintu masuk yang sangat kecil dan berada di ujung timur Museum Sejarah Pusat. Meski lokasinya tersembunyi, kedai ini tetap menarik minat warga lokal maupun wisatawan. Interior kedai ini didesain dengan nuansa Eropa kuno, lengkap dengan plafon mirip ruang tunggu stasiun kereta api dan video waltz Wina yang diputar di TV.
5. Kebebasan Berfoto dan Berkunjung
Menurut informasi dari beberapa sumber, waktu terbaik untuk berkunjung ke Alun-alun Kim Il Sung adalah pada hari cerah atau malam hari ketika api Menara Juche terlihat jelas dari seberang Sungai Taedong. Alun-alun ini tidak memerlukan biaya masuk. Namun, wisatawan asing biasanya dilarang menyeberang ke sisi atas alun-alun. Selama acara tertentu seperti tari massal, mereka dapat menyeberang ke sisi lain.
Alun-alun Kim Il Sung tidak hanya menjadi tempat publik yang luas, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan persatuan Korea Utara. Dengan desainnya yang megah dan posisinya yang strategis, alun-alun ini memberikan wawasan mendalam tentang identitas budaya dan politik negara tersebut. Baik dari segi ukuran maupun relevansi historisnya, Alun-alun Kim Il Sung meninggalkan kesan mendalam bagi para pengunjung.
Komentar
Posting Komentar