
Mengapa Kucing Sering Menggigit Saat Dielus?
Kucing adalah hewan yang penuh misteri dan sering kali menunjukkan perilaku yang tidak terduga. Terkadang mereka terlihat manja dan ingin dielus, namun beberapa detik kemudian tiba-tiba menggigit tanpa alasan jelas. Perilaku ini bisa membuat pemilik kucing bingung dan bertanya-tanya, apa yang salah dengan dirinya. Untuk memahami lebih dalam, berikut beberapa alasan umum mengapa kucing sering menggigit saat dielus.
1. Overstimulasi
Salah satu penyebab utama kucing menggigit saat dielus adalah overstimulasi. Kucing memiliki batasan dalam menerima sentuhan. Jika kamu terlalu lama mengelusnya, terutama di area sensitif seperti punggung atau pangkal ekor, anabul bisa merasa tidak nyaman. Hal ini juga dikenal sebagai petting-induced aggression. Tanda-tandanya meliputi telinga yang mulai miring ke samping atau belakang, ekor bergoyang cepat, kulit bergetar, atau kucing tiba-tiba menoleh dengan cepat. Jika terus-menerus dielus dalam kondisi seperti ini, kucing bisa menggigit sebagai bentuk peringatan.
2. Gigitan Sayang
Beberapa kucing menggigit ringan sebagai bentuk kasih sayang. Ini disebut love bites dan biasanya terjadi saat kamu sedang mengelus atau menggendongnya. Gigitannya lembut dan sering diikuti dengan jilatan, dengkuran, atau gesekan tubuh. Jadi, jika gigitan terasa ringan dan kucing tetap terlihat tenang, itu bukanlah agresi. Melainkan cara anabul menunjukkan kedekatan, mirip seperti saat kucing grooming sesamanya.
3. Takut atau Cemas
Kucing juga bisa menggigit kalau merasa takut atau terancam. Misalnya, saat ada suara keras, gerakan tiba-tiba, atau kamu menyentuhnya secara mendadak tanpa peringatan. Kucing yang ketakutan biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti telinga menempel ke belakang, pupil membesar, bulu mengembang, mendesis, atau menggeram. Jika kamu tetap mendekat atau menyentuhnya, anabul bisa menggigit untuk mempertahankan diri.
4. Rasa Sakit atau Ketidaknyamanan
Jika kucingmu tiba-tiba menggigit padahal biasanya dia kalem saat dielus, bisa jadi anabul sedang merasa sakit. Misalnya, ada bagian tubuh yang nyeri saat tersentuh karena cedera, radang sendi (arthritis), atau kondisi medis lainnya. Selain menggigit, kamu juga bisa melihat tanda lain seperti tubuh membungkuk, lebih sering bersembunyi, tidak mau makan, atau malas grooming. Jika kamu curiga ini penyebabnya, sebaiknya periksakan ke dokter hewan.
5. Mencari Perhatian
Beberapa kucing justru menggigit karena ingin lebih diperhatikan. Jika kamu mengelusnya sebentar, lalu tiba-tiba kucing memberikan gigitan ringan, bisa jadi anabul ingin kamu melakukannya lebih lama. Kucing mungkin juga melakukannya saat merasa bosan atau butuh interaksi lebih. Gigitan jenis ini biasanya tidak keras dan sering diikuti dengan tatapan penuh harap atau suara mengeong manja. Meski terdengar lucu, penting untuk mengajarkan bahwa menggigit bukan cara yang tepat untuk meminta perhatian.
6. Tidak Belajar Mengontrol Gigitan
Kucing yang tidak dibesarkan dengan interaksi sosial yang cukup, terutama saat masih kecil, mungkin belum belajar cara mengontrol kekuatan gigitannya. Anabul belum tahu seberapa keras gigitan yang masih bisa ditoleransi manusia. Biasanya hal ini terjadi pada anak kucing yang dipisah terlalu cepat dari induknya atau tidak pernah bermain dengan kucing lain. Karena itu, penting untuk mengajarkan batasan saat bermain, supaya kucing tahu mana yang boleh dan tidak.
Itulah enam alasan umum kenapa kucing menggigit saat dielus. Jadi, lain kali saat si meong tiba-tiba ‘nyaplok’, kamu tidak perlu panik dulu, bisa jadi itu cuma caranya bilang, “Udah dong, cukup segitu elusnya!”
Komentar
Posting Komentar